Akusampai di lantai dua dan melirik ke salah satu café di sana dan tidak terlihat wajah yang aku kenal, aku mengarahkan mataku ke jam tangan, 13.16. Berarti masih ada setengah jam lebih untuk menunggu dia datang. Aku memutuskan untuk masuk ke satu café yang berhadapan dengan tempat kita janjian, jadi aku bisa melihat kalau nanti dia datang.Cerpen Karangan Tania Purna AmeylisaKategori Cerpen Cinta, Cerpen Cinta Segitiga Lolos moderasi pada 15 June 2013 Pada suatu hari ada anak yang manis, cantik, dan imut namanya Deril. Dia duduk dibangku SMA, kelas 3. “Ma.. Deril berangkat sekolah dulu, ya?. Assalamualaikum…” “Wa’alaikumssalam, hati-hati!” “Iya, ma.. !” Diperjalanan ia bertemu dengan teman sebayanya, dia bernama Ita, cewek pinter, rajin, setia, dan kadang suka ngambek sih!. “Hai, Deril..” “Hai juga, Ita!” “Gimana? PRnya sudah selesai, belum?” “Ih, kamu ini kalau soal PR aja pasti gak pernah ketinggalan” “Iya donk, Ita gitu!, sudah selesai belum?” “Ehmm.. sudah donk, udah jangan ngobrol aja kita kan ada tugas piket” “Oh, iya sampai lupa”. Sekolah.. Teman-temannya sudah menyambut Deril dan Ita, bisa di bilang satu gengnya sih!, yaitu Nissa, cewek kalem, keren, imut, yang sukanya pergi belanja, Rahma, pinter, putih, anggun, tapi cerewet, Sekar, ceweknya, pinter, imut, cantik, ramah, baik hati, dan banyak disukai cowok-cowok. Mereka sering menyebut gengnya dengan D. R. I. N. S, mereka berlima selalu pergi bareng. kemanapun selalu bareng. “Eh, Sekar kamu disukai Raka tuh!, cyie… Sekar..” “Ih, apaan sih Sekar tersipu malu” “Hah, Sekar disukai sama Raka?, itu kan cowok keren, cool, ganteng, dan kaya, itu kan cowok yang aku suka!” Pikirku dalam hati, aku kaget mendengar itu, terlebih yang ia sukai adalah sahabatku sendiri. Pulang sekolah aku di ajak teman-temanku mau ke Café tapi, aku gak mau. Terpaksa deh! aku harus pulang sendiri. Rumah.. Setiap aku mengalami peristiwa yang berhubungan dengan cinta, sedih maupun bahagia, aku selalu menuliskannya di freze kulkas, kalau aku sedang bahagia aku tuliskan gambar love di sebelah kanan dan kalau aku sedih aku tuliskan tanda X di sebelah kiri. Yah, sedikit konyol sih! tapi, itu nyaman buat aku kok! Sambil menuliskan gambar X itu, aku jadi ingat akan peristiwa itu.. “Ril.. ?” “Iya, ma..” Panggilan itu membangunkan aku dari lamunanku. “Kamu itu kenapa sih, kok berdiri di dekat kulkas?” “Ehmmm… e.. e.. e.. ya… a.. biasa ma !” jawabku singkat “Biasa apanya?, kamu ini ada ada saja!” “Ihh, ya gak papa ma..” “Ya, sudah kamu bantu mama gih, beres-beres rumah” “Yahh, mama nih masak suruh bantu-bantu” “Eh.. sudah ayo” “Iya.. ya.. deh!”. Malam pun tiba… Ting.. tung… ting.. tung.. bel rumahku berbunyi “Iya.. iya.. sebentar!” Kreek aku muembuka pintu rumah “Ehmm.. maaf apa benar ini rumah mbak Deril?” “Oh, iya benar, saya sendiri” “Ini, mbak ada surat untuk mbak” “Oh, iya terimakasih”.”Sama-sama”. Ehmm, surat apa ya? daripada bikin penasaran mending aku buka aja deh!. Dear Deril Kita besok ketemuan, sepulang sekolah ya?. Di taman, ada yang mau aku omongin, penting.. From Febri Hah surat dari Febri mau ngomongin apa dia? kok kayaknya penting banget, ya?. “Ah, dari pada penasaran mending tidur aja, ngantuk… !” Pagi hari.. “Deril, ayo sarapan sayang?, cepetan donk ganti bajunya nanti kamu telat lho!” “Siipp ma..!”. “Wahh, ada martabak nih!, kesukaan ku..!” “Iya, sudah ayo makan, tapi pelan-pelan nanti tersedak lho!”. “Ya, sudah ma.. aku berangkat dulu. Assalamualaikum?” “Wa’alaikumssalam..” Taman.. Deril bertemu Febri di taman sepulang sekolah “Ehmm… apa benar kamu yang ngirim surat itu, kemarin?” “E.. e.. e.. i.. yaa, maaf aku lancang” “Emm.. gak papa kok!, oh, ya katanya kamu mau ngomongin sesuatu apa Febri?” “E.. e.. a.. ku suka kamu!, maukah kamu jadi pacar aku?” Pada saat Febri mengatakan itu padaku, hatiku sangat bimbang, tapi, kalau aku tidak menerima cintanya aku merasa gak enak karena.. dia kan yang selalu ada untuk aku di saat aku suka maupun duka “Ehmm… gimana ya? E.. aku pertimbangin dulu deh!, gak papa kan kamu tunggu jawaban dari aku?” “O.. ya, udah gak papa” “Aduuuhh… gimana nih!, aku kan suka sama Raka? aku harus gimana nih!”, pikirku dalam hati. Titititit.. suara Handphone ku berbunyi “Hah.. Sekar ada apa ya? dia nelfon aku?” “Assalamualaikum, Deril?” “Wa’alaikumsalam, ada apa Sekar ?” “Sekarang kita ada les seni mendadak nih!, kita kumpul di kelas musik ya?” “Oh, iya makasih ya Sekar?” “Iya, ya udah ya assalamualaikum?” “Wa’alaikumsalam”, titititit… Kelas musik “Ehhh… bu Fela udah datang tuh!”, ya itulah guru musik kita namanya bu Fela orangnya, baik, cantik, perhatian. “Oke, anak anka maaf ada les seni mendadak karena ada acara buat amal sekolah kita, hari ini kita tidak nampilin nyanyi melainkan drama!, sekarang tulis nama kalian siapa saja yang mau ikut!, dan drama ini bercerita tentang “Cinta Segitiga” Di kelas musik hanya aku dan Sekar yang ikut, teman-teman gengku banyak yang ikut PMR “Deril, ikut yuk?” “Ehy. gimana ya? soalnya aku juga gak minat dengan drama ini Sekar!” jawabku menjelaskan. “ah… ayolah Deril, please” “Ehmm, okelah demi kamu Sekar!” jawabku mengalah “Yeah… gitu donk!” “Oke, anak anak daftar yang mau ikut sudah ibu pegang, besok kalian kumpul di kelas musik sepulang sekolah, dan langsung praktek kedepan satu persatu” “Sekar?” “Iya.. bu?” “Bagikan teks ini pada teman temanmu!” “Iya bu.. !”. Rumah.. “Assalamualaikum..” “Wa’alaikumsalam, kok kamu pulang terlambat?, main dulu ya?” “Ih, mama nih! ya gak lah ma!” “Terus.. kalo gak main?” “Tadi ada kelas musik mendadak makanya aku sedikit terlambat!” “Oh, ya sudah cepet makan gih!” “Iya..” “Ganti baju dulu, Ril!” “Siiip… !”. Hari itu aku tidak menuliskan rasaku di kulkas karena waktu itu aku tertidur karena kecapekan. Kukuriyuk… “Aaaahh, udah subuh nih!, sholat dulu ah!”, aku masih membayangkan tentang siapa nanti yang menjadi peran utama! “Ah.. paling, paling juga Sekar”, Kelas musik “Ayo anak-anak silahkan maju Sekar?”, dengan penuh penghayatan Sekar maju “Oke, bagus sekarang ya kamu Deril!” “Hah, saya bu?” “Iya kamu” “E.. e.. iya bu”, akupun maju sebenernya sih aku kurang percaya diri walaupun Sekar selalu menyemangatiku!. “Oke.. ibu sudah menemukan para pemainnya, ya kamu Sekar yang jadi peran utama” “Wah, selamat ya Sekar” “Iya” “Dan kamu Deril, dan juga Raka!” hah! Raka jadi yang meranin itu aku, Sekar, Raka. Aku kaget mendengar itu mungkinkah jalan hidupku tergantung dalam drama ini?, Ah rasanya tidak deh!, tapi drama ini seperti dalam kehidupanku, aku suka sama Raka tapi dia gak suka aku?. “Hey, ngapain kamu bengong, Ril?”, Tanya Febri mengagetkanku. “Ehm… enggak kok” “Oh, ya kamu nerima aku gak?” “E. ee.. e.. e.. maaf Febri aku gak b isa nerima kamu, maaf ya?” jawabku terpaksa “Oh… gak papa kok terimakasih ya kamu sudah jujur!”. SMS From Febri To Deril Hai, ril? mungkin ni terakhir kali kita ketemu ya? aku sekarang mau keluar negeri ikut pamanku!, maafin aku kalau aku punya salah… FEBRI Hah Febri mau keluar negeri, maafin aku ya Febri tentag peristiwa itu, pikrku dalam hati. Dramapun dimulai… Setelah bertahun tahun kami pun melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, ternyata yang aku katakan benar, hidupku seperti cerita drama waktu itu. Ternyata, Raka selama ini juga punya rasa padaku, akhirnya di antara aku, Raka, dan Sekar, sekarang kami hanya menjadi sahabat yang dekat.. TAMAT 11 Juni 2013 Cerpen Karangan Tania Purna Ameylisa Facebook Tania Purna Ameylisa duduk di bangku SMP Cerpen Cinta Segitiga merupakan cerita pendek karangan Tania Purna Ameylisa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Dewinata de Coco Oleh Tri Ratna Dewi Ini malam aku tak lagi sendiri, ada dia di sampingku. Sambil menikmati wedang susu yang dijual di pinggir jalan. Semburat bahagia terlihat dari wajah Rendra, kuteguk sedikit wedang jahe 2 Sahabat 2 Pasang Kekasih Oleh Widya Fitri Namaku Witri aku mempunyai sahabat namanya Yhulery aku biasa manggil dia dengan sebutan Yhu dia menjadi sahabatku di saat sahabatku yang lain mengkhianatiku. Di balik itu aku juga mempunyai Karena Ku Cinta Tuhan Oleh Ika A. Indraswari Ku habiskan hari-hariku dengan beribadah untuk dekatkan diriku pada Tuhan. Tetapi ku juga tak lupa dengan urusanku di dunia. Ku sangat mencintainya, ku tak mau mengecewakannya hanya karena melupakan Teman Makan Teman TMT Oleh Muhammad Alim Al-Ghifary Hai sobat, Kenalkan nama ku Fitria Eza Natalia. Kalian bisa memanggilku Yhayha. Aku seorang siswa di SMAN 1 Bakti Harapan. Aku duduk di kelas 12 sekarang 3 SMA. Kepribadianku Indah Pada Waktunya Oleh M. Madichus Surur Talia, mahasiswi semester akhir jurusan perbankan di Fakultas Ekonomi Universitas Budidaya Jakarta. Semenjak menjadi Maba Mahasiswi Baru gelar primadona kampus sudah disandangnya. Paras wajah ayu perpaduan Indonesia Australia, alisnya “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Margotiba-tiba mengajak Quentin untuk melakukan sebuah petualangan yang membawanya menemukan makna yang dalam tentang persahabatan dan juga percintaan Karena sudah ada 10 yang sudah kontrak belum lagi yang mau datang Air mata bisa dijamin netes! Selain menawarkan kisah cinta yang begitu romantis, ternyata banyak hal yang mengharukan juga
Cerpen Karangan Novia Sri WahyuniKategori Cerpen Cinta Segitiga Lolos moderasi pada 21 July 2017 Namaku Bastian. Aku kini tengah menempuh pendidikan di sebuah SMA swasta di Australi, Aku tinggal bersama nenekku. Aku termasuk anak yang famous di sekolah, selain baik dan pintar aku juga termasuk anak yang ganteng, gitu sih kata temen-temenku. Aku punya seorang sahabat karib ia bernama Aldy. Aldy itu orangnya baik, ramah, supel, pokoknya asiyiklah. Aku sama dia sahabatan udah sejak kami duduk di bangku SMP. Hingga suatu ketika kami pun saling jatuh cinta pada wanita yang sama. Ya, sebut saja dia Sasha. Sasha itu cewek tercantik di sekolahku, pokoknya semua lelaki ingin dekat dengannya, selain dia cantik, dia juga baik dan pintar. Di kantin belakang, aku nggak sengaja nyenggol tangannya Sasha hingga mangkok bakso yang ia pegang jatuh dan berserakan. “Aduh, Kamu ini gimana sih!!!” ujar Sasha dengan nada yang sangat tinggi sampai seisi kantin merhatiin kami semua. “I.. iyaa.. maaf aku nggak sengaja tad sha” “mangkanya kalau jalan pakai mata dong!!” “iya aku minta maaf kan aku nggak sengaja” Aku langsung berlalu dari tempat itu. Dari jauh aku melihat wajah Sasha yang kini telah buyar. Tak lama setelah aku beranjak dari tempat itu, Aldy pun datang. “Ehh Sasha, kamu kenapa kok berantakan gitu?” “Itu temen kamu Al, dia udah numpahin bakso aku, yaa jadi gini deh” “Siapa? Bastian maksud kamu?” “Iya, siapa lagi coba?” “Hehehe, dimaklumin aja ya.. ” “Maklumin-maklumin” “Sha, udah dong jangan marah terus ntar cepet tua loh” “Hih kamu Al, suka banget ngerayu gitu” “Iya-iya, secara kan aku cowok Cool gitu” “Ahhh, udah yok kita, ke kelas” Sesampai di kelas aku melihat mereka berdua yang saling gandengan. Hmmm, ya sedikit hancur hati ini. Di satu sisi dia sahabatku, di satu sisi lagi dia wanita yang aku puja-puja siang dan malam. Semakin hari aku lihat dia dengan Sasha semakin dekat. Dan kedekatannya itu membuatku semakin hancur. Suatu ketika aku beranikan diri untuk menyatakan perasaanku padanya. Dan aku ajak dia ketemuan di taman belakang sekolah. “Sha ada waktu nggak” “Iya ada apa?” “Hmmm.. Aku mau ketemu sama kamu nanti sepulang sekolah di tanam belakang” “Oh gitu, iya deh” “Oke Sha aku tunggu ya” Sejam, dua jam aku tunggu-tunggu kedatangan Sasha, hingga akhirnya pun hujan turun membasahiku dan tanaman-tanaman bunga yang bermekaran. Sampai pada akhirnya pun aku putus asa bahwa dia tak kan datang. Tak lama setelah itu Sasha pun datang. “Bas!!” aku mendengar suara Sasha “Sasha..” “Maaf ya Bas aku telat” “Nggak apa-apa kok Sha, yang penting kamu datang” “Oiya, ada apa ya kamu ngajak aku ke sini?” “Sebenarnya.. Aku tuh suka sama kamu Sha, Aku udah lama mendam perasaan ini tapi aku tahu kalau kamu dekat dengan sahabatku. Aku sayang sama kamu Sha, Aku cinta sungguh Sha” Sasha pun terdiam sejenak. Hujan yang kian lebat menjadi saksi cinta mereka. “Jadi, gimana Sha, kamu mau kan jadi pacar aku?” “Iya, aku mau kok, tapi…” “Tapi apa Sha?” “Aldy udah duluan nyatain perasaannya sama aku” Dengan perasaan yang kecewa aku pun berlari meninggalkan Sasha. Tak kuhiraukan dia yang tengah berhujan-hujanan itu. Dia terus memandangiku dari kejauhan tanpa berkutip satu katapun. Sejak kejadian itu, aku menjadi anak yang pemalas, pendiam, dan sangat tertutup. Hingga nilai raporku pun ikut terpuruk. Aku sangat nakal sekarang aku jarang masuk sekolah dan sering bolos. Hingga suatu hari Sasha dan Aldy datang ke rumah, “Bastian.. Bastian..” “Iya ada apa cu, Bastiannya ada di dalam, mau nenek panggilkan cu?” “Iya nek, kami ini teman sekolahnya” “Oh, iya sebentar ya cu” Di rumahnya Bastian, aku dan Sasha sempat berbincang tentang perubahan Bastian. “Sebenarnya gini Al, Bastian itu nembak aku di taman belakang sekolah 2 minggu yang lewat, tapi aku bilang sama dia kalau kamu udah nembak aku duluan” “Trus, gara-gara itu dia begini?! “Iya Al..” Tak lama Bastian pun keluar dari kamarnya, “Ehh kalian, ada apa ya?” “Udah deh Bas, kamu jujur aja kamu suka ya sama Sasha?” aldy langsung menanyakan hal itu. “hmmm, kamu tahu dari mana?” “udahlah, aku udah tahu semuanya kok” “Bas, jujur ya.. Aku memang suka sama Sasha tapi, aku ikhlas kok kalau dia jadian sama kamu” “Tapi Al, kamu kan juga suka sama Sasha?” “iya, aku memang suka sama Sasha tapi demi sahabatkuku rela Bas”. “Makasih Al, kamu memang sahabat terbaikku” Semenjak hari itu, Pesahabatan mereka semakin kuat karena mereka merasa tak ada yang perlu diperebutkan, dan cinta tak harus memiliki tapi saling melengkapi. Aldy, Sasha, Bastian pun kini telah lulus SMA dan akan melanjutkan Study nya masing-masing. Aldy yang berpisah dari mereka ia melanjutkan kuliahnya di negeri Paman Sam Amerika Serikat, Sedangkan Sasha dan Bastian melanjutkan study tetap di Australi karena memikirkan keadaan neneknya Bastian yang sudah semakin tua renta. Cerpen Karangan Novia Sri Wahyuni Facebook Novia Sri Wahyuni Cerpen Cinta Di Masa SMA merupakan cerita pendek karangan Novia Sri Wahyuni, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Teman Terdekat Menjadi Cinta Oleh Roudoh Sarifah “Besok jalan gak?” suara Yuda mengagetkan tiba-tiba “besok… hmm nggak dulu deh aku lagi capek, maaf ya Yud” suara ku memelas. “ohh ya udah gak papa, kamu istirahat aja” Kini Kutahu Siapa Dirimu Oleh Vika Berliana Tak terasa kini hubunganku dengan dia memasuki usia 15 bulan. Ya, namanya Iyan. Tepat pada 23 november nanti kami anniv. Tapi, belakangan ini aku merasakan ada yang berbeda dengan Aku Cinta Kau dan Dia Oleh Etika Riani Tsani “Nay, aku sayang kamu, kamu mau jadi pacarku?” Kata-kata itu selalu terngiang di telingaku. Bukan hanya satu orang yang mengucapkannya, tapi ada dua orang pemuda yang mengatakan kalimat indah Hanya Kau Dan Aku Oleh Nabilah Hening tak ada suara apa pun selain jarum jam dinding yang berputar hingga akhirnya berhenti setelah Romi melempar sepatunya ke jam dinding yang terpajang di tembok kamarnya, mengobrak-abrik seisi Shadow Oleh Tisah Apri A Samantha menoleh ke belakang sesaat setelah suara yang menyerukan sebuah nama terasa menggema dalam batok kepalanya. Nihil. Tidak ada siapapun di belakangnya. Samantha menghela nafasnya. Cukup. Gadis cantik itu “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" AntaraSahabat dan Pacar Cerpen Karangan: Syahida Inayatullah Kategori: Cerpen Pengorbanan, Cerpen Persahabatan. Lolos moderasi pada: 17 March 2014. Di hari minggu Syila, Azmi, Nufi, Zain, Jihan dan Iran seperti biasanya keenam sahabat itu berkumpul, mereka tidak pernah bermain di hari-hari sekolah karena itu waktunya untuk belajar. Cerpen Karangan Alfred PandieKategori Cerpen Cinta Romantis, Cerpen Cinta Segitiga Lolos moderasi pada 7 July 2013 Malam begitu kelam ditemani hujan yang turun masih menyisahkan rintiknya. Dhea menghapus embun kecil di kaca mobilnya sambil sesekali memandang keluar jalan yang macet. Musik dewa 19 jamannya Ari lasso “Kangen” mengiringi kepergian Dhea bersama keluarganya ke semarang, mereka pindah dari jakarta hari ini, meninggalkan kota kelahiran, teman, sahabat, dan tentunya pacar. Bagi Dhea ini sama saja meninggalkan Dunianya, meski ia tak punya pilihan lain, selain melepaskan pelukan Alfred dan menghilang di gelap malam ini dengan orang tuanya menyusuri jalan kota yang kian redup oleh cahaya malam. Alfred duduk di pinggir jalan seakan tak percaya, apa yang dijalani bersama Dhea selama ini penuh kehangatan, cinta yang membara kini harus berakhir. Jalan demi setapak di lewatinya dengan motor kenangan yang selalu menemani kemana Dhea dan alfred pergi. alasan cinta yang membuat mereka satu, berbagi rasa di setiap kesempatan. Namun kini semua bak langit runtuh, kisah indah itu kini perlahan harus terpisah, Dhea pergi ke semarang, sementara Alfred pulang dengan Basah kuyup sambil memakirkan motornya tanpa sempat mematikan lampunya, berlari ke dalam rumah dan mengunci kamarnya seakan tak ingin di usik, orang tuanya yang sedang menonton sedikit terusik. Dhea tak mengalihkan pandangannya dari langit lewat kaca jendela, ia mengenang masa-masa hangat kala mereka pulang sekolah bersama, ruang kelas yang selalu penuh ledekan mistis yang seakan menghadirkan masa suram nan lucu, Dhea selalu berperan layaknya putri raja yang menggandeng mesra lengan Alfred, yang diikuti tawa dan teriak tawa membahana di kelas. Bagi mereka, Dhea dan Alfred layaknya Putri kodok dan pangeran wiliam, dimana Pangeran Wiliam harus mencium putri kodok untuk membuat Dhea sungguh-sungguh nyata menjadi putri cantik. bagi Dhea, alfred adalah bintang dimana keindahan dan kemesraan mereka ciptakan sendiri. Mama dan papanya tak bisa membujuk Dhea untuk tak menangis lagi. Dhea melipat tangan membiarkan air matanya jatuh berderai dengan sendirinya. Matahari pagi kembali hadirkan hari baru, Alfred duduk di pinggir tempat tidur sambil beberapa kali menelepon Dhea yang dari tadi tak bisa dihubungi sementara lagu Adista “ku tak bisa jauh” terus mengalun dari laptopnya. Sementara Dhea masih tertidur di mobil dengan air liur yang mengering karena dari semalam tak tertidur. “kriiing… kriiing… kriiing” hp Dhea berbunyi. Seminggu berlalu tanpa kehangatan, kehidupan Alfred begitu sepi, tak ada lagi yang mengusiknya walau sekedar mengingatkan untuk makan atau hati-hati di jalan, hal yang biasa Dhea lakukan dalam bentuk perhatian khusus yang tak bisa di beli. hubungannya dengan Dhea melalui telpon dan sms memang masih di lakukan namun tetap saja semuanya terasa hampa. Sebulan kini berlalu berganti 3 bulan, waktu begitu lambat terasa bagi Alfred dan Dhea, bagai ribuan tahun yang dinanti sampai hari itu tiba, sampai tangan tuhan menyatukan mereka lagi dalam peraduan cinta yang berkelok-kelok seperti puncak bogor. minuman, judi, merok*k coba di lakukan Alfred untuk mengisi kesunyiannya. sementara Dhea kini mulai jatuh hati pada Avans teman fb yang diam-diam menaruh harapan pada Dhea dalam bentuk kado yang terselip di setiap rayuan gembelnya, Dhea perlahan menyisipkan satu bait puisi dihatinya untuk Avans seseorang yang kini mulai di kaguminya, perlahan namun pasti Dhea menyukai Sosok Avans yang selalu bertingkah lucu dan menghibur kala hatinya sepi oleh keadaannya kini. Avans kini ada di hati Dhea, menemani hari-hari Dhea walau cuma lewat telepon. hubungan mereka di pisahkan jarak dan pulau yang membentang, cuma dengar suara dan rindu lewat udara namun itulah cinta, seperti gula dimana ada semut disitu ada sarangnya semut, *nah lho. cut… cut… muke lo kaya kanc*t. Ada semut pasti ada gula kali ah, Alfred merintih sendiri dalam keheningan, sementara ia kesepian oleh hatinya yang tak bisa diobati sejak kepergian Dhea, di tambah Dhea yang tak ingin menyakiti Alfred dengan polos tanpa berdosa menelepon alfred cuma ingin memamerkan Avans pada Alfred. Alfred benar-benar tak mengerti. kenapa mereka harus berpisah sementara hatinya telah terpaut pada Dhea, bidadari yang selalu ada dihatinya Avans dan Dhea saling gombal dan bermesraan di rumah masing-masing lewat hp. Bulan yang tersenyum dengan jenaka temani mereka setiap detik, setiap saat. Kehangatan itu perlahan mulai hilang oleh kesibukan Kedua belah pihak. Dhea sibuk gigitin kuku sementara Avans sibuk dengan kuliahnya, dimana tugas menumpuk berjejer seperti ikan asin. untuk memikirkan tugas kuliah saja repot apalagi Dhea, lambat laun mulai terungkap. Jelas Dhea mulai bosan dan kesepian, di saat seperti ini ia teringat pada Alfred seseorang yang ia cintai terbungkus rapi dihatinya, lalu Dhea mencoba untuk mengerti keadaannya. ia ingin mengusik Alfred namun enggan. sementara hatinya terus tersiksa oleh Avans yang selalu sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya. Di setiap kesempatan Dhea selalu menatap foto di hp, melihat kemesraannya dengan Alfred dulu. atau sekedar melirik Fb Alfred yang penuh dengan status galau untuk Dhea wanita yang sangat di cintainya. Senja kini berganti malam, dua tahun berlalu, Avans dan Dhea ternyata tak jodoh, Dengan Berat hati di ulang tahunnya ke-22 Avans memutuskan hubungan mereka. hati Dhea semakin terluka dalam, Avans ternyata sudah mempunyai jodoh dari orang tuanya dan menjadikan Dhea sebagai pelampiasan. Betapa hancurnya hati Dhea setelah sekian lama menjalani semua kisah dalam dusta. hari-hari Dhea terasa hampa kini. sakit hatinya pada mahkluk yang namanya. pria. LeLaki. atau apalah sebutannya. yang pasti keadaan yang terlalu membuatnya percaya pada pria, sehingga ia selalu disakiti. Keadaan Dhea semakin terjatuh, tak ada semangat hidup. Hari ini keluarga Dhea kembali lagi ke kota kelahirannya jakarta, walau sekedar melepas rindu, setelah sekian lama tak jumpa. Alfred sekarang menjalani kisah cinta dengan Thania sahabatnya yang berubah jadi cinta. Perlahan Alfred membuka hatinya untuk Thania yang selalu menghiburnya sejak Masa-masa sulitnya sejak Dhea pergi. Dhea telah pulang ke jakarta yang telah banyak berubah. BBM yang naik menambah perubahan, makin banyaknya anak jalanan, macet yang berlebihan dan tentu saja asap dimana-mana akibat banyaknya mobil yang beroperasi di dukung pula gedung tinggi dimana-mana, pandangan Dhea teralihkan oleh Dua insan yang sedang bermesraan di motor di tengah macet. Dhea turun dan meyakinkan batinnya kalo itu motornya Alfred. “Alfred…?” Kata Dhea seakan tak percaya ternyata tuhan mempertemukan mereka kembali setelah dua tahun berlalu Banyak yang berubah pada Dhea begitu juga Alfred. Dhea terlihat lebih dewasa bertambah cantik, sementara Alfred, kumis tipis dan jenggot tipis itu seakan merubah wajahnya sepenuhnya. Tatap mata itu kian beradu di tengah keramaian. Alfred ingin sekali mendekap kuat tubuh Dhea yang telah lama di rindukannya. sementara Thania yang tak paham mulai terusik. “sayang.. itu siapa?” Thania bertanya penuh curiga Tak ada jawaban selain waktu yang tersirat lewat tatapan nakal Dhea dan Alfred. Perlahan Dhea memutar arah dan berlari ke dalam mobilnya. saat bunyi klakson mobil kian beradu, saat Alfred menjawab pertanyaan Thania. “oh.. ia.. ini teman SMA ku..!” kata-kata yang tak mungkin bisa di lupakan Dhea dalam tidur malamnya. Hujan turun di malam dingin ini begitu deras, angin sepoi-sepoi melambai menari, Alfred masih duduk terdiam sambil memandang foto Album kenangannya bersama Dhea, sosok yang hadirkan banyak cerita untuknya. Ia masih tak percaya Dhea kini pulang kembali ke jakarta setelah Dua tahun berlalu. dimana cintanya kini tercuri oleh Thania yang selalu menemani masa-masa sulitnya, apalagi beberapa bulan lagi ia dan Thania akan menikah. sementara hatinya telah terpaut oleh Kehadirah Dhea sejak dulu. Alfred melangkah dan meraih gelas kaca dengan gambar dirinya dan Dhea, di dalam Gelas ada sebuah kalung Liontin berwarna putih yang indah, Alfred meraih dan membuka foto didalamnya. Foto Dhea tersenyum dengan Jenaka. Dhea masih duduk di meja belajarnya sambil sesekali merobek dan mengucek kertas buku di hadapan, itu adalah Diary pemberian Alfred sewaktu SMA. Dhea menangis sedih. hatinya teriris perih. dihatinya masih jelas tergores nama Alfred. sementara Ia tahu keadaannya sekarang tak bisa di kembalikan seperti Dua tahun lalu sebelum ia pergi meninggalkan cintanya yang terlanjur indah. Dhea meraih foto usang di atas meja samping tempat tidurnya, foto Alfred dalam bingkai yahg berdebu karena tak tersentuh. Dhea melemparnya berhamburan di atas lantai. Dhea takut sekali memikirkan saat seperti ini. Thania masih memikirkan siapa wanita yang di temuinya, tak mungkin itu teman Alfred, jika tatapan mereka kian lama beradu dalam peraduan yang panjang. ia meraih jaket dan meraih kunci mobilnya Alfred meraih motornya dan berlalu mengelilingi kota jakarta dimana pernah ada kisah. cerita indahnya bersama Dhea Dulu. Di sebuah danau yang masih terlihat jernih. pinggir danau beraspal dan dipagari pohon kelapa sawit dan memang sengaja di gunakan oleh mereka untuk pacaran. sambil menikmati hidangan khas kota jakarta yang berjejer sepanjang pinggir danau. Alfred tahu disini adalah kenangannya dulu dengan Dhea, saat Lebaran tiba dan kembang api menghias di langit, Alfred duduk disini sambil memeluk erat tubuh Dhea sambil menatap malam yang berkelip oleh bintang bercampur kembang api. Langkah Alfred terhenti, saat di antara orang yang berdiri disana, ada satu wanita yang sepertinya tak asing lagi untuknya. dari pakaiannya. Wanita itu membelakanginya sehinga ia mendekat perlahan, memastikan ini bukan mimpi. Orang yang dikira Dhea ternyata Thania, Alfred tanpa permisi berdiri di samping Thania. “indah sekali ya? Malam ini… sayang? Kata Alfred tanpa memandang Thania” Thania tersentak dan mengalihkan pandangannya pada suara di sampingnya. “Alfred…! Eemh ia indah sekali ya? Masa itu, aku dengar Wanita itu adalah Dhea, mantan pacarmu?” Thania berkata sambil menatap bintang yang perlahan mulai redup oleh awan gelap. Mereka terdiam, seperti keheningan yang tak ingin pergi. “Dihatiku memang terlanjur terpaut nama Itu. tapi.. tapi kita akan menikah bulan Depan.. dua tahun aku menunggu Dhea…? Dua tahun aku menunggu wanita itu dan ia tak pernah kembali, sampai kau hadir dalam kehidupanku. Thania..” Thania langsung memeluk Alfred dan merebahkan kepalanya di pundak Alfred. membuat mereka terdiam untuk beberapa saat lamanya. “lupakan Dhea Alfred. jangan karena Dhea pernikahan kita gagal. atau memang kamu sangat mencintainya melebihi diriku” Thania menangis lepas. Di belakang mereka, Dhea telah berdiri sambil menjatuhkan bunga di tangan. “ternyata kalian disini..! sudah ku duga, baru seminggu aku pulang.. dan.. dan.. kalian berpelukan.. terlambatkah aku pulang, terlambatkah aku mencintaimu” Dhea tak bisa menahan tangisnya lagi. melihat Alfred dengan Thania berpelukan. Rasa yang tak bisa di pendamnya, Dhea seakan terusik, di raihnya jaket dan kunci mobilnya melaju ke rumah Alfred. Semangatnya hilang saat Ayah Alfred mengatakan. “Alfred pergi entah kemana. coba dihubungi” dan sesuai fellingnya disini, tempat yang juga menjadi kenangannya bersama Alfred, sekarang jelas kenyataanya jika apa yang dilihatnya tak salah. Alfred dan Thania perlahan melepas pelukannya sambil menatap Dhea dengan Air mata yang membanjiri pipinya. “sebulan lagi kita akan menikah Dhea. Sebulan lagi… Ternyata tuhan tak ingin kita satu atau kamu yang terlalu lama jauh, Jauh sekali..! Aku tak mengerti kenapa harus seperti ini. “ini… ini… ini bisa dijelaskan… ini tidak seperti yang kamu lihat…! Aku bisa jelaskan” Alfred mulai takut karena cintanya, “jelasin apa lagi. Apa aku tak salah liat kalian berpelukan, cukup fred.. cukup kau sakiti.. aku. Memang kau tak pernah mencintaiku. “Dhea menangis dan berlalu di gelap malam. sambil menampar Alfred dan melempar bunga ke wajah Alfred. Setiap mata mengalihkan pandangan pada mereka. Alfred terlihat seperti orang bodoh. Ia berlari menerobos keramaian dan mengejar Dhea, terlambat..! Sebuah mini bus yang melaju kencang, menghantam tubuh Dhea yang berlari sebelum ia sempat masuk ke mobilnya. Sebuah ambulance berlalu membawa tubuh Dhea. Sementara Thania Dan Alfred mengikuti dari belakang dengan motor. Matahari kembali hadirkan sinarnya. hari baru untuk Dhea yang terbaring lemah di rumah sakit. Sementara orang tua Dhea mulai menyalahkan Alfred. Dhea sangat merasa bersalah, kehadirannya di kota jakarta justru menghancurkan pernikahan Alfred sebentar lagi. Jika memilih rasanya ia tak ingin kembali lagi di kota dimana ia di besarkan, di perkenalkan pada cinta. Dua minggu berlalu, Keadaan Dhea mulai pulih, namun wajahnya, pipi kanannya hancur akibat bergesekan dengan Aspal. Sementara minggu depan Thania akan menikah, ini membuat Dhea malu untuk keluar dari rumah sakit, sementara Undangan pernikahan Alfred dan Thania telah di sebar. membuatnya tak selera bangun dari tidurnya. Dhea merapikan pakaiannya. Dan berjalan tertunduk karena wajahnya yang rusak, di sepanjang lorong koridor yang di lewati, telah berdiri beberapa orang dengan bunga mawar dan pakaian rapi sekali. Dhea tak berani menatap mereka, langkahnya semakin di percepat. Namun langkahnya terhenti saat di depannya Thania telah berdiri sambil melipat tangan, “mau apa kamu!. belum puas melihatku seperti ini?” Dhea mencoba memutar arah, namun di belakangnya orang telah beriringan berjalan dengan bunga di tangan. Thania berjalan pelan ke arah Dhea dengan penuh nafsu, Dhea masih menunduk karena malu, sementara Thania tersenyum dan menyeringai. “kalau kamu berani pergi dan menghianatinya lagi. aku tak akan mengalah lagi.. aku benar akan memukulmu?. Aku sadar di dunia ini tuhan telah menetapkan tulang rusuk kita masing-masing, dan cinta tak mungkin bisa di paksakan. Aku mengalah bukan berarti aku kalah tapi aku mencoba mengerti cinta sejati hanya bisa di buktikan lewat perbuatan bukan kata, sejak kau kritis Alfred tak bisa lepas dari sampingmu, hanya kamu yang tahu alasannya?” “apa maksudmu Thania? Dhea mulai tak mengerti” “Tiiik” Thania menjentikan jarinya. suara musik Dewa 19 jaman Ari lasso “AKU MILIK MU” mengalun lewat speaker rumah sakit. Dari kerumunan orang banyak, Alfred keluar dengan pakaian rapi dan memegang bunga mawar yang terikat liontin. “Aku mencintaimu. jika kamu berikan sekali lagi mata kita bertemu, akan ku lukis senyummu, ku gores dengan warna terbaik.. mau kah kamu menikah denganku minggu depan?” Alfred bersujud menantikan Uluran tangan Dhea. Mereka terdiam diikuti lagu yang berhenti. Dhea mengangkat wajahhya yang tak menarik lagi, “tapi wajahku…? Telah…” suara Dhea terhenti Alfred menempelkan telunjuknya ke bibir Dhea dan mencium lembut bibir Dhea membuat Dhea sedikit terkejut. “Aku mencintaimu seutuhnya, bukan tubuhmu tapi hatimu. Sepenuhnya” kata Alfred di kuping Dhea. “oh Alfred aku mencintaimu” kata Dhea tanpa malu mengangkat wajahnya. Di depannya Thania menghapus air matanya. Di ikuti teputangan semua orang yang hadir sambil melemparkan bunga ke udara. Alfred pun menikah dengan Dhea, sementara Avans yang dijodohkan, ternyata wanita itu adalah Thania. lucu memang cinta. Tapi sadarilah cinta tak harus saling memiliki karena apapun alasannya. Bukan rayuan yang bicara tapi hati, kurangilah ego dan tambah cinta setiap hari TAMAT Cerpen Karangan Alfred Pandie Facebook alfredpandie[-at-] lahir dan di besarkan dari keluarga lebay .harapan terbesarnya ketemu sama orang tua. Ya untuk saat ini. bertemu dengan juli di jakarta, Cerpen Antara Aku Dan Bekas Pacarmu merupakan cerita pendek karangan Alfred Pandie, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Pengkhianat Oleh Ineke Yulia Margareta Hmmmm, pagi yang indah mentari pagi mulai menyinari indahnya dunia ini, kulihat semua orang bersemangat awali hari yang indah ini. Setiap hari adalah hari baru bagiku dengan semangat dan Kita dan Hujan Oleh Tiar Khairatul Ku kumpulkan segala rasa pada ujung jemari Tak memberikan celah sedikitpun untuk membuang rasa yang tak pernah ku mengerti Walau dirimu hanya bayang semu dalam setiap mimpiku Hujan yang Senja Di Negeri Tirai Bambu Part 1 Oleh Eunike Fany Febriliany Masih kutatap ribuan butir salju yang turun di sore ini. Natal yang ke dua kali aku ada di Beijing. Aku memang bukan asli Beijing. Aku di sini hanya untuk Jika Oleh Vid Aulia “Kamu sebenarnya cuma menghargai perasaan kita aja. Menghargai perasaan kamu. Menghargai perasaan aku. Kamu menghargai kenangan kamu waktu kecil. Kamu cuma menghargai usaha kamu. Pencarian kamu. Segalanya. Kamu cuma Penantian Oleh Ulfah Rahmadiyanti Aku tak boleh lagi memikirkannya, apalagi sampai merindukannya!, aku tau ini kesalahan terbesarku, terlalu mencintai sesorang yang aku pun tak tahu bagaimana untuk tidak dapat mencintainya lagi. Tapi sekarang, “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?†"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"9302020Cinta segitiga antara aku dan sahabatku. Dari dulu seseorang itu suka padanya. Suamiku bilang katakan pada dia menginap saja di rumah kita. Antara Sahabat dan Cinta - Short Movie Lahirnya cinta yang diawali dengan persahabatan dan akhirnya berujung dengan diujinya suatu persahabatan karena hadir. Bahkan masih belum rela dengan endingnya.
SinopsisClassic Again 2020: Film Thailand yang mengisahkan dua cinta segitiga mengharukan Selain film pertama yang didistribusikan oleh perusahaan Amerika, juga adalah film India pertama yang menggunakan tehnik clay-animation Cerpen Mengharukan Namun dewasa ini, film-film Korea semakin mendapat tempat tersendiri di hati para penggemar di
.